Mata ainun terbalak melihat sosok lelaki yang baru saja memarkirkan sepeda motor vision putih yang mengenakan jaket kulit itu tepat di depan penjual es dawet tersebut.
''sudah lah, kita cari penjual es yang lain saja,'' pinta ainun kepada vinna sambil menarik tangan vinna dan bergegas meninggalkan tempat itu.
Di jalan yang penuh keramaian dan sesak itu Vinna selalu bertanya - tanya dalam hati, kenapa Ainun selalu menghundar jika melihat Albert, padahal Albert benar - benar mencintainya. Sayang, saat vinna ingin menanyakan hal tersebut, mereka tersandung dengan akuarim penjual ikan hingga jatuh dan pecah. spontan saja kejadian itu menjadi ramai, sementara ainun menahan sakit pada kakinya yang tergores akan pecahan kaca akuarium tersebut.
Melihat kerumunan orang yang begitu heboh, Albert penasaran, dengan sigapnya ia menuju lokasi itu untuk memastikan apa yang terjadi. Dari kejauhan dia sudah melihat sosok perempuan yang mengenakan gemis yang serasa ia kenal. dan ternyata apa yag di fikirkannya benar, Ainun yang meringik menahan rasa sakit itu ia dekati.
''Masyaallah, Ainun. ada apa dengan kamu, kenapa kamu ada di sini, dan kaki kamu,'' kata Albert sambil berjongkok melihat ainun yang sedari tadi duduk lemas.
sementara vinna diam dan cemas akan kejadian ini..
''kita kerumah sakit, vinna, kamu bawa tasnya Ainun,'' perintah Albert sambil memapah ainun menuju motornya.
Setelah mendapatkan perawatan dari dokter, Ainun sedikit merasakan ketenangan, di tempat tidur pada ruang rumah sakit itu ia sandarkan tubuhnya yang sangat lelah. Sementara Albert dan vinna menunggu di luar.
Dari kaca Alber mengintip kondisi Ainun, ia melihat ainun sudah sadar, lantas dia masuk, yang sebelumnya ia minta vinna mengurus segala administrasi di ruang kasir.
#dd_dalam Cerita Bersambung
Kopiah Hitam di Bilik Kamar

0 komentar:
Posting Komentar