Nabi Muhammad SAW Dalam Berbagai Macam Kitab Suci Dunia _ Part 12




Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, dan harus kita implementasikan dengan tindakan bahwa pujian hanya milik Allah, kita manusia tidak berhak sama sekali atas pujian, karena hanya Allah Swt yang bisa dan selalu mencurahkan nikmatnya kepada kita semua.Kita sebagai manusia harus selalu bersyukur apapun kondisi yang kita alami.
Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban......Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang ingin kamu dustakan?
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw, Beliau adalah sebaik2nya contoh Muslim, Uswatun Hasanah, Suri Tauladan Kita, Idola kita, Kita wajib mencontoh dan mengikuti Beliau.
Rabbisyrahliishodrii, wayassirliiamrii, wahluluqdatammillisaanii, yafqahuuqawlii. Ya tuhanku lapangkan dadaku, dan mudahkan untukku urusanku, dan lepaskan kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.
Assalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh
Semoga damai, berkah rahmah dan ampunan Allah Swt selalu terlimpah bagi anda semua.

"Nabi Muhammad SAW Dalam Berbagai Macam Kitab Suci Dunia"
Di 2 part terakhir kita membahas tentang Nabi Muhammad Saw dalam Kitab Suci Budha. Dan dipart ini kita masih akan membahas dan setelah part ini In Sha Allah kita akan membahas dalam kitab suci Yahudi dan Nasrani
Dalam Kitab Agama Buddha yang di tulis oleh Carus, Gospel of Budha Halaman 214:
“Buddha pernah berkata: “Terdapat dua peristiwa di mana rupa Tathagata (Buddha) akan jadi amat cerah. Peristiwa yang pertama ialah di waktu malam bila mana beliau sudah sampai ke tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana). Peristiwa yang kedua ialah pada malam Buddha meninggal dunia yang fana ini (dia mati)”.
Menurut Gautama Buddha ada enam kriteria untuk mengenali seorang Buddha:
1. Seorang Buddha akan mencapai tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana) di waktu malam.
2. Di waktu dia mencapai Nirvana rupanya akan menjadi amat cerah.
3. Seorang Buddha akan meninggal dunia atau mati dengan sebab yang biasa (natural death).
4. Seorang Buddha akan meninggal dunia di waktu.malam.
5. Sebelum kematian rupanya akan menjadi amat cerah.
6. Selepas kewafatan,seorang Buddha tidak akan wujud atau ada di alam dunia ini lagi.
- Nabi Muhammad (SAW) mencapai derajat yang paling tinggi di waktu malam pada mana Baginda (Saw) di lantik menjadi seorang Rasul. Kita tahu Beliau Mendapatkan wahyu pertama kali malam hari
Dalam Al-Quran (Surah Dukhan – Surah 44 Ayat 2-3) disebutkan:
“Demi Kitab (Al-Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami (Allah) menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan”.
Dan Surat Al Qadr (Kemuliaan) Surah 97 Ayat 1).
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”
- Semasa Nabi Muhammad (Saw) di lantik menjadi seorang Rasul baginda merasa dirinya dan kefahamannya dipenuhi dengan cahaya rohani.
- Nabi Muhammad (Saw) wafat atau meninggal dunia dengan sebab yang biasa (natural death). kita tahu Nabi Muhammad Saw mati dalam keadaan biasa.
- berdasrkan Riwayat Siti Aisyah (R.A), Nabi Muhammad (Saw) wafat atau meninggal dunia di waktu malam. Malam kewafatan Nabi Muhammad (Saw) tidak ada minyak lampu di rumahnya. Siti Aisyah (R.A) terpaksa meminjam sedikit minyak untuk menyalakan lampu.
- berdasrkan riwayat Anas (R.A) (Anak murid dan khadam setia kepada Nabi) malam kewafatan Nabi Muhammad (Saw), rupa Nabi (Saw) amat cerah sekali.
- Selepas pengkebumian Nabi Muhammad (Saw) (jasadnya) tidak dilihat lagi di alam dunia ini.
Dan ramalan ini tidak lain dan tidak bukan membicarakan tentang Nabi Muhammad Saw
5. Semua Buddha adalah Pendakwah atau memberi Peringatan:
Mengikut Dhammapada (Sacred Books of East, jilid 10 Hal. 67)
“Semua Jathagatas (Buddha) adalah Pendakwah atau memberi peringatan”.
Dalam Al Quran Allah SWT menyebut tentang Nabi Muhammad (Saw).
“Maka berilah peringatan, kerana sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka” (QS,Al-Ghaasyiyah, 88 : 21-22).
6. Ramalan Gautama Buddha Untuk Mengenali Seorang Maitreya:
Mengikut Dhammapada, Mattaya Sutta, 151:
Maitreya yang di tunggu akan memiliki sifat-sifat yang terpuji seperti yang tersebut dibawah:
- Perasaan belas kasihan untuk semua makhluk.
- Seorang utusan keamanan dan seorang pendamai.
- Yang paling berjaya di alam ini. Maitreya sebagai pendakwah moral adalah:
- Seorang yang sentiasa bercakap benar
- Yang berbudi bahasa.
- Yang bersifat lemah lembut dan dari keturunan bangsawan.
- Tidak sombong atau angkuh.
- Sebagai raja atau pemimpin kepada makhluk.
- Sebagai contoh ikutan (dalam amalan dan perkataan atau percakapan) untuk semua manusia.
Insha Allah kita akan melanjutkan di Part berikutnya, masih mengenai Nabi Muhammad Saw disebut atau diramalkan di Kitab Suci Umat Yahudi
Semoga kita selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, selalu menjaga ukhuwah, dan selalu mencari cara mendekatkan diri dan mendapatkan Ridho Allah Swt........ Aamiin ya Rabbalalamin
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Kitab Suci Alquran. Al - Imran : 85)
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Kitab Suci Alquran. Al - Imran : 102)


Sumber://Facebook_Ago Khan
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar