Sebuah peneltian dari jurnal Psychological Science menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa menular. Perasaan bahagia yang kita rasa bisa tertular pada orang lain lewat indera penciuman.
Mungkin akan terdengar sedikit gila, tapi tim peneliti mengatakan sesuatu yang disebut chemosignaling, di mana emosi dapat ditularkan melalui aroma. Manusia muncul untuk menghasilkan sinyal kimia berdasarkan aroma, baik itu rasa takut atau kebahagiaan.
Menurut penulis studi ini, Gun Semin, PhD, yang juga seorang ilmuwan perilaku di Universitas Utrecht di Belanda, sinyal-sinyal itu dikirim dan diterima tanpa Anda menyadarinya. Seperti dilansir prevention.com, berikut ulasan lengkapnya.
Menumbuhkan asmaraKetika Anda mencium seseorang, hidung Anda sibuk menghirup dan menganalisis informasi berdasarkan aroma genetik pasangan Anda. Sebuah studi aroma dari University of Lausanne di Swiss menemukan bahwa wanita lebih tertarik pada pria yang memiliki kekebalan gen berbeda dari mereka sendiri. Mengapa? Karena jika gen kekebalan antara pria dan wanita berbeda, makan akan berdampak pada anak-anak yang kemungkinan lebih terlindungi dari penyakit.
Membantu daya ingatPenelitian dari jurnal Nature menunjukkan daerah-daerah otak Anda terlibat dengan memori jangka panjang dengan daerah otak yang berhubungan dengan indera penciuman. Itu sebabnya mengapa bau parfum lama bisa mengingatkan kita dalam kenangan masa kanak-kanak atau pengalaman lama.
Membuat kenangan baruPara peneliti dari Northumbria University, di Inggris menemukan, seseorang yang mengendus aroma rosemary lebih mampu mengingat informasi meskipun mengalami gangguan. Para peneliti mengatakan mengendus senyawa rosemary bisa menjalankan pusat-pusat memori penyimpanan otak manusia.
Bisa kehilangan indera perasaLaporan dari University of Nebraska, Lincoln, menunjukkan, kira-kira 75 persen dari apa yang kita rasa sebenarnya didasarkan pada indera penciuman. Hal ini yang umum dirasakan seseorang saat hidung tersumbat.
Sumber: www.feed.id
Sumber: www.feed.id
0 komentar:
Posting Komentar