Anda pecinta pedas? Pada dasarnya pedas bukan cita rasa. Sensasi pedas dalam mulut muncul karena kehadiran bahan kimia yang disebut chemesthesis.
Seperti dikutip livestrong.com, yang di lansir dari Feed.id, bahan kimia dalam cabai dan makanan pedas bisa mengembangkan afinitas untuk perasaan seseorang. Menariknya, penelitian sekarang menunjukkan bahwa cita rasa pedas dapat mengidentifikasi kepribadian manusia. Berikut selengkapnya.
Pencari sensasi
Pencari sensasi
Jika Anda menyukai makanan pedas, ada kemungkinan bahwa Anda seorang yang gemar mencari sensasi, dalam artian mereka lebih terbuka untuk risiko dan pengalaman baru. Orang-orang yang suka makanan pedas lebih tertarik untuk mendapat sensasi pembakaran senyawa yang disebut capsaicin, yang menyebabkan rasa sakit ringan bila dimakan.
Sebuah studi menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi seseorang mencintai makanan pedas, mulai dari pengaruh sosial hingga budaya. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa mereka yang mencari asupan cabai memiliki kecenderungan untuk menghargai sebuah perilaku.
Suka dengan tantangan
Studi lain telah mengaitkan bahwa orang pecinta rasa pedas punya kecenderungan untuk menggilai hal-hal yang menantang dirinya seperti perjudian, mengemudi mobil dengan cepat, naik roller coaster, atau pengalaman yang berbasis sensasi lainnya.
Secara biologis, rempah-rempah dengan cita rasa pedas menciptakan sensasi di mulut yang menafsirkan otak untuk menimbulkan rasa terbakar. Hingga saat ini, peran rempah-rempah selalu dikaitkan dalam petualangan makanan pedas. Sebuah studi 2014 menemukan bahwa senyawa sehat dalam rempah-rempah, yaitu flavonoid, bekerja sebagai antioksidan dan berkaitan dengan penurunan risiko penyakit kronis.
Namun, jika Anda tidak suka dengan rempah-rempah, Anda bisa coba mengonsumsi paprika manis, lobak, wasabi, atau cabe rawit untuk mendapat rasa pedas.
0 komentar:
Posting Komentar