8 Hal Yang Tidak Perlu Dikatakan Orang Tua Terhadap Anaknya


No 2 Paling Banyak di Gunakan, Dari 8 Hal Yang Tidak Perlu Dikatakan Orangtua Kepada Anak Anda.



Orang tua, terutama ibu merupakan pendidik utama bagi anak-anak mereka, oleh karena itu seorang ibu sangatlah berperan penting dalam memberi, mengayomi anak-anak mereka terlebih atas majunya zaman ini.

Khalifah kedua Umat Islam, Umar bin Khathtab berpesan "Didiklah anak-anakmu, karena mereka hidup yang berbeda dengan zamanmu." ''Pesan singkat ini sangat mudah untuk di ingat.

Cara lisan sangat efektif untuk mendidik anak. Melaui lisan nasehat dan larangan akan tersampaikan. Namun sayang, banyak orang tua khususnya ibu, belum memahami pentingnya menjaga dan memilih kata-kata yang tepat untuk di ucapkan di depan anak mereka. Jika salah ucap makan akan berpengaruh pada perkembangan diri, psikologis, dan konsep diri anak.

Foto: Bambang Irwanto
Ada 8 hal yang semetinya tidak di ucapkan oleh orang tua kepada anaknya, terutama pada anak di bawah tujuh tahun, Seperti:

1. Mengatakan Pernyataan Negatif Tentang Diri Anak
"Kamu anak nakal" 
"kamu anak pelit" 
"kamu anak pemalas"  
"kamu anak Bodoh"
Contoh pernyataan negatif ini dapat menyakiti perasaan si anak. Mereka akan menjadi seperti yang dikatakan orang tua mereka, mengingat bahwa kata-kata seorang ibu bisa berarti doa untuk anak-anaknya.

Katakan hal positif pada anak, misalnya ketika anak menerima nilai buruk. Jangan katakan "kamu anak bodoh", Katakan dengan kalimat lain, sebagai contoh, "Bila kamu belajar lebih baik, maka kamu akan mendapatkan nilai yang sempurnah dan sebenarnya kamu ini anak pintar." Bukankah seperti ini lebih baik.

2. Jangan Katakan "Jangan Ganggu/Ibu lagi Sibuk"

Kata-kata ini berkesan sangat normal. Dimana seorang ibu yang lagi sibuk membersihkan rumah, memasak atau sebagainya. Sementara sang Bapak lagi asik membaca koran atau sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang di bawak kerumah, hingga mengunci pintu kamar. Tiba-tiba sang anak datang dan meminta dia suatu bantuan, dalam situasi yang ketat, orang tua dapat berteriak pada anak itu "jangan ganggu, ibu/bapak lagi sibuk."

Menurut seorang penulis dan juga seorang pelatih bela diri verbal, Suzette Haden Elgin PhD. Jika ada orang tua melakukan hal seperti itu, maka anak-anak akan merasa mereka tidak berarti. Karena saat mereka membutuhkan bantuan malah mereka di suruh pergi. Bayangkan saja jika nantinya sikap seperti itu diterapkan oleh sang anak jika mereka sudah dewasa nanti, kemungkinan besar mereka akan berfikir tidak ada gunanya bicara dengan orangtua.

3. Jangan katakan "Jangan Menangis!"
Ketika anak-anak menangis atau bersedih atau habis bertengkar dengan teman-temannya, selaku orangtua jangan sekali-kali membentak atau mengatakan "Jangan Menangis," Karena, Menurut psikolog anak, Debbie Glasser, bahwa kata - kata tersebut bukanlah hal yang tidak umum, bahwa menangis bukanlah hal yang baik, padahal menangis adalah merupakan ekspresi tertentu yang setiap manusia memiliki.

        Iftina

4. Jangan Membanding-bandingkan Anak
"Temanmu bisa menggambar dengan bagus, kenapa kamu tidak,"
"Lihat temanmu, dia bisa melakukannya dengan cepat, kenapa kamu tidak,"
"Dulu, Ketika ibu kecil, ibu bisa begini begitu, kenapa kamu tidak,"
Sikap orang tua yang membanding-bandingkan anak akan membuat si anak merasa tidak percaya diri.Anak-anak bahkan membenci orang tua mereka karena selalu menilai buruk dari perbandingan tersebut. Sedangkan perkembangan setiap anak berbeda.

5. Jangan Katakan "tunggu Ayah Pulang, Nanti kamu di Hukum ayah"

Ada kalanya ketika anak-anak melakukan kesalahan, Ibu tidak memberitahu kesalahan yang dilakukan anak-anaknya. Si Ibu hanya mengatakan " Tunggu ayah pulang, nanti kamu akan di hukum." Berarti ini akan menunggu sampai ayahnya pulang akan dihukum nanti.

Menunda untuk mengatakan kesalahan akan memperburuk keadaan, Oleh karena itu, akan lebih baik untuk tidak menunda memberi tahu kesalahan yang dilakukan sang anak sebelum menjadi lupa, nasehati anak dengan baik dan bijak.

6. Jangan Terlalu Mudah dan Berlebih Memberi Pujian

Sikap orang tua seperti ini juga tidak baik, ini akan berkesan "murah", Oleh karena itu, jika seseorang anak melakukan hal yang sederhana jangan katakan "kamu hebat, Luar biasa," karena anak secara alamiah akan mengetahui hal-hal yang dia lakukan dengan biasa-bias atau luar biasa.

Pujilah anak atas sikap bukan hasil yang dilakukan, bukan sikapnya, seperti "Alahmdulillah, ibu bangga dengan hasil kerja keras kamu, hingga kamu mendapatkan nilai yang baik."

7. Jangan Katakan "Kamu tidak pernah atau Kamu Selalu"

Ketika orang tua sedang kesal, ucapan ini terkadang secara tidak sengaja keluar "kamu tidak pernah atau kamu selalu."

"hati-hati denmgan dua kata ini, karena kata kau tidak pernah atau kamu selalu memiliki makna lebel yang bisa melekat selamanya didalam diri anak," ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Lebih baik tanyakan kepada si anak apa yang harus dilakukan orang tua saat si anak melakukan kesalahan seperti, "Ibu perhatikan kamu sering lupa membawa pulang buku pelajaran kerumah. apa yang bisa ibu bantu supaya kamu ingat untuk membawa bukumu pulang?" pernyataan seperti ini akan membuat sianak akan merasa terbantu dan nyaman.

8. Jangan Katakan "Bukan begitu caranya. Sini biar ibu saja"

Kalimat ini biasanya di ucap orang tua ketika mereka minta bantu kepada anak-anaknya untuk mengerjakan namun tidak dikerjakan dengan benar.

Jenn Berman, PhD memberi saran "Ini sebuah kesalahan, karena anak menjadi tidak belajar bagai mana caranya. Dari pada berkata demikian lebih baik ibu melakukan langkah kolaboratif dengan mengajak anak melakukan pekerjaan itu bersama sambil ibu menjelaskan bagaimana cara melakukannya.


Sumber: Pustaka 9
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar