KOPIAH HITAM DI BILIK KAMAR (Part.8)


KOPIAH HITAM DI BILIK KAMAR

Perjalanan itu benar - benar menguras tenaga, belum lagi rasa kantuk yang mengganggu, pikirannya pun tertuju pada mimpinya semalam. Tanpa terasa Ainun melewati alamat yang di tuju, hingga dia meminta sang sopir untuk memutar balik laju kendaraannya.

''aduh.. maaf ya pak.... alamat yang saya tuju sdah lewat, bisakah pak sopir memutar balik.? tanya Ainun saat dia sadar dari lamunannya.
''waduh...neng, sebenarnya bisa, tapi bagai mana dengan penumpang yang lain...? tanya pak sopir balik.
''iya, salah sendiri, cantik - cantik melamun.'' sindir salah satu penumpang.
''kalau begitu, saya turun di sini saja pak, biar saya menumpang mobil yang lain.'' pinta Ainin,

Setelah membayar ongkos, Ainun kembali lagi menunggu mobil yang berbalik arah. sementara cuaca mulai panas. Hampir setengah jam Ainun menunggu, namun belum juga ada taksi yang lewat, sampai akhirnya dia memilih untuk berjalan kaki.
Namun sebelum melangkah dia di panggil seseorang, Ainun merasa mengenal akan suara itu, saat ia menoleh kearah suara itu, bertapa kagetnya, ia melihat sosok perempuan dengan pakaian seksi yang tak lain adalah teman sewaktu sekolah dulu.


''Siti.. kamu siti kan...?'' tanya Ainun..
'' tidak salah lagi, tebakan kamu benar,'' jawab siti singkat.
akhirnya dengan penuh terharu mereka berpelukan..........
Karena sudah lama sekali tidak bertemu, Siti mengajak Ainun minum teh di kedai pinggir jalan itu.
di sana mereka dengan asiknya menikmati teh manis yang di temani goreng pisang, canda tawa keluar sampai akhirnya Ainun teringat akan tujuan awalnya ketika sebelumnya Siti bertanya.........

''ia, ngomong - ngomong kamu mau ke mana..?'' tanya siti.
''MasyaAllah,, saya lupa, saya mau ketempat kerja, katanya saya diterima dan hari ini hari pertama saya bekerja,'' jawab Ainun yang siap - siap dan berkemas untuk melanjutkan perjalanannya.
''memangnya kamu kerja apa.. lagian ini kan sudah siang, paling - paling nanti kamu kena teguran..'' 
kata Siti yang mencoba menahan Ainun.
''Tidak apa - apa.. setidaknya saya sudah datang. kalau begitu terimakasih ya, saya duluan,'' kata Ainun sambil pamit.

Beberapa lama menunggu akhirnya taksi lewat, dan Ainun pun melaju dengan taksi itu menuju tempat di mana alamat yang di kasih oleh Albert.
Yang benar saja, di depan toko itu sudah ada Albert dan temannya.. mereka kelihatan cemas.
melihat pemandangan itu, Ainun seakan ragu untuk turun menemui mereka. Tapi kepalang janji dan sampai di sana, akhirnya Ainun memberanikan diri juga untuk menemui mereka.

''ya ya ya............ bagus, kamu tahu sekarang jam berapa,'' tanya Albert sambil melirik jam tangan setelah melihat Ainun datang yang sudah sampir jam satu siang.
''kamu tahu, sebentar lagi toko ini tutup, dan berapa jam kamu kerja..'' tambah Albert.
''di sini kita sudah menunggu dan mencemaskan kamu.'' sambung Albert.
Ainun hanya bisa tertunduk diam.. yang terucap hanya kata maaf dari bibirnya gemetar.
''sudahlah, kenapa dia terlambat itu pasti ada alasan tersendiri, lebih baik kamu ikut kita dulu.''kata teman Albert menenangkan suasana.
Ainun_''kemana........?
Albert_''makan siang, kamu tidak tahu kalau ini sudah siang,,'' cetus Albert
''tapi.............'' belum lagi Ainun menolak tapi tangannya keburu di pegang dan di tarik Albert.

Mereka meluncur kesuatu tempat.. Dengan menggunakan toyota yaris silver,
di dalam mobil Ainun lebih banyak diam. dalam hatinya ia berkata ''Baru kali ini saya merasakan empuknya mobil mewah ini.''


#dd_Bersambung

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar