KOPIAH HITAM DI BILIK KAMAR (Part.9)



KOPIAH HITAM DI BILIK KAMAR     |  Laju kendaraan itu begitu cepat, sampai pada suatu tempat mereka masuk ke dalam restoran yang cukup ternama di kota itu, Menu hidangan yang serba mewah, ruangan yang serba wah, belum lagi pelayanannya yang super ramah.


Sekali - kali Ainun menatap sekeliling ruangan hingga kakinya tersandung hampir saja jatuh, namun secepat sigap tangannya di pegang oleh temannya Albert. hingga tatapan itu menusuk kedalam hati. Melihat kejadian itu Albert tidak ambil diam, dia mencoba bersikap manis didepan Ainun untuk menarik perhatian para pengunjung restoran itu.

''kamu tidak apa - apa kan,'' tanya Albert dengan harap cemas, sementara Ainun masih saja diam sambil menatap temannya Albert.
''ya sudah, tidak apa-apa. ayo, kita cari tempat duduk.'' sahut temannya Albert.
''iya, saya tidak apa -apa,'' jawab Ainun dengan tersipu malu.

Di ruangan yang ber AC itu, tidak banyak yang mereka bahas, semuanya asik menyantap makanan, apa lapar atau rakus tidak tahu juga. Sementara Ainun memulai menyudahi makannya dan sekarang menikmati jus tomat yang di pesan oleh temannya Albert tadi.. sekali - kali ia curi pandang ke temannya Albert, tapi kelakuan Ainun itu di ketahui oleh Albert....................
''kamu kenapa.............. pandangan kamu selalu tertuju dengan Dika.'' tanya Albert,
''tidak.............'' jawab Ainun singkat.
''Bilang saja kalau kamu suka, Dika jomblo kok, dan mungkin cocok untuk kamu.'' goda Albert.
Ainun merasa malu dengan tingkah Albert itu, hingga ia tertunduk mencoba sembunyikan wajah merahnya.
''Apasih, kalian ini ada - ada saja..'' kilah Dika.
Setelah melewati makan siang, mereka bertolak ke ruko untuk memulai aktifitas mereka.

''Ainun, malam ini kamu lembur ya, sebagai ganti keterlambatan mu,'' kata Dika,
''iya pak, tapi....'' kata Ainun ragu..
''tapi apa. soal pulang,, nanti saya antar kamu,'' kata Dika singkat.
''apa tidak meropankan anda,'' kilah Ainun,
''saat ini tidak, tapi jika iya akan ada teguran yang lebih buat kamu,'' kata Dika sambil menatap tajam kearah mata Ainun.

Hari pertama kerja memang melelahkan, kaki terasa pegal semua,, sambil menunggu pak Dika, Ainun duduk di depan teras ruko, selang beberapa saat, Ainun di panggil keruangan kerjanya, tanpa ada curiga sedikitpun, Ainun menuruti apa permintaan atasannya itu.

Di ruangan itu mereka bercerita panjang lebar, hingga sampai urusan keluarga dan asmara, mereka nampak akrab, tapi Ainun tidak tahu rencana apa yang akan Dika lakukan kepadanya.

''ini sedikit amplop, ini sisah dari pembayaran hutang kamu ke Albert sewaktu kamu sakit.'' kata Dika sambil menyerahkan amplop.
''apa ini, saya kan baru hari pertama, tapi kok sudah di kasih gaji.'' tanya Ainun merasa aneh.
''ini bukan gaji, tapi ini janji saya kepada Albert, bila mana kamu bekerja dengan saya. akan saya lunasi hutang kamu ke dia, dan saya bayar separohnya.'' jawab Dika mulai menggoda dengan pandangan nakalnya..
''maaf, saya belum bisa menerima.'' tolak Ainun.
belum lagi Ainun ingin beranjak dari tempat duduknya, dengan berani Dika merangkul pundaknya dari belakang, hingga Ainun meronta, namun apa daya, ancaman itu datang seketika..''kamuitu saya beli dari Albert, dengan kata lain, kamu itu di jual Albert dengan saya.'' kata Dika dengan beringas.
''apa....?? kalian tega.....". jawab Ainun yang mulai merasa cemas dan ketakukan akan nasib yang menimpa dirinya malam ini.


#dd_Bersambung
#kopiahHitamdiBilikKamar
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar