Cara Memberi Pakan Ternak Agar Kotorannya Tidak Berbau



Mengenal Apa itu Ruminan (Rumen)

Berulang kali saya berbicara mengenai pentingnya mengenal hakikat, tentang "what the true is" supaya kita tidak menjadi 'gumun-an', kaget-an dan kalap pada sesuatu. Kemudian kalap dan menjadi tidak terkendali.... Yang lebih penting itu isi/kandungan obat bukan merk obatnya, Yang lebih utama itu khasiatnya bukan penampilan luarnya. Termasuk pada benda yang satu ini, apa sih sejatinya EM4, starbio, MA 11, Probion, atau SOC sekalipun..??? 


Sesungguhnya tidak lebih dari bakteri perut/rumen ternak yang di pindah tempatkan dan di komersilkan kemudian dilabeli "probiotik". Benda ini sudah dari jaman pertama kali ternak ruminansia diciptakan, sudah menjadi kodratnya untuk berada dalam perut ternak, membantu pencernaan ternak ruminan. Benda inilah yang menyebabkan ternak-ternak ruminasia tersebut secara hebat mampu merubah pakan yang jelek (kualitasnya) menjadi sari pati makanan kemudian menjadi produk2 yang bisa dimanfaatkan manusia seperti susu, daging, bulu,tanduk, dll. Benda ini dinamakan sebagai bakteri rumen atau mikrobia rumen (bersifat fermentatif). 

Dengan berbagai riset dan trial akhirnya diketahui bahwa bakteri rumen ini dapat dibiakkan di luar perut ternak dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Dari riset pula diketahui semakin bagus kualitas pakan yang dimasukkan ke tubuh ternak maka semakin optimal penyerapannya (TDN- nya) sehingga kemudian timbul pemikiran "bagaimana kalau kita bantu si ternak untuk mengoptimalkan penyerapan 

Pakan-pakan utama ternak ruminasia (yaitu pakan serat) dengan diolah diluar menggunakan bakteri rumen tersebut sehingga tidak banyak yang terbuang?" yang kemudian timbulllah istilah pembuatan 
pakan fermentasi. Yang digunakan adalah bakteri rumen yang diolah adalah bahan serat, jadi tidak ada yang aneh atau wah!, karena itu merupakan proses alamiah dalam perut yang dipindahkan di luar perut ternak. 

Fungsi yang digunakan sama, hasilnya sama... jadi tidak ada yang wow!. Kemudian hal seperti ini mendapat perhatian dari pelaku ekonomi yang mengerti hukum ekonomi termasuk 
mempromosikan bakteri rumen ini pada yang belum tahu (terkadang sengaja tidak diberi tahu) sehingga seolah-olah sebuah paket yang ajaib, orang beramai-ramai mengejarnya... padahal itu biasa saja karena alamiah. Fungsi "obat bikinan" ini menjadi seolah-olah ajaib.

Cara membuat Kotoran Ternak Tidak Berbau
Kalau mau jujur dengan mengoptimalkan jumlah dan kekuatan bakteri dalam perut saja kita akan dengan mudah membuat kotoran ternak tidak berbau dan sedikit kotorannya. Paling mudah dengan menambahkan makanan si bakteri yaitu gula. Kasih saja air gula. dengan catatan ternak sehat-normal. mengapa seperti itu? jumlah banyak- kekuatan nambah, otomatis akan lebih mudah mencerna bahan pakan yang masuk perut (di promosikan sebagai pecernaan pakan yang meningkat). 

Hitung mudah, 100% bahan pakan yang masuk dalam kondisi biasa hanya akan tercerna 50-60%, dengan penguatan bakteri rumen bisa ditingkatkan menjadi 80-90%, otomatis kotoran (sampah/ limbah) sisa produksi perut menjadi sedikit dan tidak berbau. Yang bikin bau itu karena ikutnya bakteri-bakteri yang mati dan lemah dalam sampah sisa produksi (kalah dalam pertempuran mengolah pakan dan tidak sempurnanya pakan terolah). Jadi marilah mencari hakikat.

Dalam akun facebook milik Than Must Ichsan, dia berbagi bagai dalam catatannya terdapat banyak yang merespon maupun yang suka. Salah satunya 
Achmad Deni Mantaappp trimakasih penjelasanx Pak Lukman.
 Abdullah Kharish jadi dengan penambahan gula atau tetes tebu bisa membantu kerja bakteri rumen kambing ya kang?
Paguyuban Korban Mlm Hcs Ternak diminumi air gula merah tiap hari aja sudah pasti koloni mikrobanya meningkat. Gak perlu merk,,, wkwkwk.
Penggoda Syaithon trima kasih pak semoga banyak manfaatx... 
Abdul Mawahib Sazali @mas paguyuban sudah pernah nyoba gedebog? gmn hasilx? coz lihat di youtube kok kambingx bagus2 dan lahap makanx,


Abdullah Kharish @AMS aku dah pernah nyoba, dombanya sih mau tapi urine banyak banbget,..

Abdul Mawahib Sazali @mas paguyuban sudah pernah. Dan masih banyak lagi yang berkomentar.

Tanaman yang Mengandung Rumen
Pada hakikatnya bakteri makannya gula (jadi) bukan pakan serat yang jadi makanan bakteri, serat itu diolah/dipecah-pecah olah bakteri agar menjadi pecahan-pecahan bahan termasuk bahan gula/glukosa yang kemudian jadi makanannya si bakteri, jadi perlu diketahui bakteri juga sedang mencari makanan, kalau kondisi dia pas sehat maka mudah bagi dia bikin makanannya sendiri, kalau kondisinya lagi lemah bagaimana?, dan gula tidak seperti stereotipe kita yang hanya gula merah atau gula putih (gula pasir). 
Selain 2 itu, ada banyak jenis gula utamanya berbentuk glukosa (yang 2 itu termasuk disini, tetes tebu juga di sini), fruktosa (gula buah, nanas & buah-buahan manis ada disini), galaktosa, dll. Jadi tidak aneh ketika mengumpulkan limbah nanas dan buah-buahan kemudian akan memperoleh bakteri. Yang lebih penting adalah bakteri yang terkumpul itu apakah sama/ cocok dengan bakteri dalam rumen??? jangan-jangan yang diperoleh bakteri patogen (penyakit). So, sangat penting mengerti hakikat.

Sumber: Than Must Ichan
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar