Tergores Kisah di Alam Liar
Sayap putih. Pagi itu cuaca mendung dengan sedikit pancaran sinar yang mampu menghangatkan tubuh, hutan dengan dedaunan yang rindang, rumput yang mengembun seolah-olah mengeluarkan air mata, tapi semua itu sirna seiring sahutan dan kicauan burung serta gegaduhan suara hewan liar lainnya.
Jauh mata memandang, sang surya dengan gagahnya menyongsong dibalik bukit, dibalik cela-cela daun sinarnya memancarkan pelangi. Sementara angin berhembus mengajak dahan-dahan itu bergoyang lembut.
Samping pondok tercucur air pancuran dari semalam tak henti-hentinya mengalir, hamparan alam yang luas membuat aku merasakan bahhwa hidup ini benar-benar nyata. Nyata dengan ciptaan-Nya, Nyata dengan karunia-Nya. Nyata dengan rahmat-Nya.. Alhamdulillah.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar