ASTAQFIRULLAH, IKAT PINGGANG SISWA MTS INI di BAKAR KARENA TIDAK DIBELI di SEKOLAH


BENGKULU
_ Wakil Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negri 1 Tais Kabupaten Seluma, berinisial HW diduga membakar ikat pinggang 10 pelajar di sekolah keagamaan tersebut karena para siswa tidak membeli ikat pinggang di sekolah.
Dugaan membakar ikat pinggang tersebut diungkapkan salah seorang wali murid yang merasa anaknya diperlakukan tidak baik oleh sekolah tersebut, bahkan puluhan wali murid telah mendatangi sekolah itu untuk mempertanyakan kebijakan membakar ikat pinggang yang dilakukan wakil kepala Sekolah.
“Pulang sekolah kemaren anak saya menangis dan mengatakan kalau ikat pinggangnya dibakar oleh wakil kepala sekolah karena tidak membeli ikat pinggang dari sekolah,”Kata salah satu wali murid yang meminta namanya dirahasiakan Selasa (26/1/2016).
Menurutnya tindakan tersebut tidak semestinya dilakukan karena tidak bersifat mendidik.
“Yang kami permasalahkan itu kenapa ikat pinggang anak kami dibakar,”keluhnya.

Kepala Sekolah MTS N 1 Tais Emi Sudarmi ketika dihubungi melalui telpon genggamnya membenarkan aksi pembakaran ikat pinggang tersebut, menurutnya hal tersebut telah menjadi kesepakatan pihak sekolah dengan wali murid.


“Yang disuruh membeli ikat pinggang itu siswa yang menerima BSM, sudah lama uangnya diambil orang tua tapi tidak untuk memenuhi kebutuhan sekolah dihabiskan begitu saja, padahal sudah ada kesepakatan sebelumnya,”sampai Emi.
Sebelumnya kata dia, wakil kepala sekolah telah memberikan motivasi kepada para pelajar bagi pelajar yang mampu menjawab 10 pertanyaan yang diajukan akan diberikan ikat pinggang secara gratis.
“Tapi tidak ada satupun yang mampu menjawab, ikat pinggang yang dibakar itu dibeli sendiri sama mereka (murid_red) diluar dengan harga Rp 50 ribu ada yang gambar tengkorak dan segala macam sementara ikat pinggang sekolah hanya Rp 20 ribu, ini perjanjian sudah ditandatangani oleh wali murid,”Tandasnya.
Terpisah kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Seluma Sipuan didampingi Kepala Bidang Pendidikan Sapruni mengaku belum menerima laporan terkait adanya aksi pembakaran ikat pinggang tersebut.
“Sampai kini belum ada laporan tertulis maupun secara lisan, yang jelas kami cek dulu kebenaran informasi ini,”Kata Sapruni dikantor Kemenag Seluma.

Menurutnya pihak Kemenag Seluma akan melakukan pemanggilan kepala sekolah terlebih dahulu untuk memastikan alasan membakar ikat pinggang pelajar sekolah itu.
“Akan kami panggil kepala sekolah Kalau memang itu dibakar itu harus diganti karena itu solusinya,”Tutupnya.

Sumber: Media Online Kupasbengkulu.com
Penulis: Sepriandi
Foto: Dodi Irianto
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar