CERPEN, STORY OF YUKA (Part.1)


Mereka berdua berdiri ditengah lapangan basket sekolah..Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut ke2 orang itu.Hanya mata mereka yang berada disatu garis lurus,saling menatap melemparkan pandangan tak suka.
“Cih,What the world really narrow?” perempuan itu berkata dengan sinis.
“If I know,I would never be here” jawab laki-laki itu dingin.
                Mereka menyadari bahwa sekarang mereka telah menjadi pusat perhatian murid-murid di sekolah ini.Tanpa ada kata-kata,mereka berdua langsung memisahkan diri dan berjalan kearah yang berlawanan.
                Diruangan lain,tepatnya di kelas 12 IPA 1,suasana sedang riuh dikarenakan guru yang mengajar belum masuk.Tiba-tiba Fryan masuk dengan nafas yang yang tersendat-sendat.
“Kenapa,yan ?” Tanya Daniel yang melihat sahabatnya itu seperti habis berlari dari jarak yang sangat jauh.
“Tadi gue lagi jalan kekantin eh ketemu pak Anjas.Langsung lari aja deh gue,daripada dapet salam jitak dari dia” Jawab Fryan sambil duduk dibangkunya.Anak-anak kelasnya pun tertawa mendengar jawaban Fryan.Pak Anjas memang terkenal disekolah ini,terkenal sebagai guru yang paling disiplin,jika ada anak murid yang menyeleweng dengan aturan darinya maka bersiap-siap saja berhadapan dengan Guru BK itu.
“Oh iya,ada murid baru loh.2 orang sekaligus.Cewek ama Cowok!!” ujar salah satu anak kelas.
"Cakep gak?" Tanya Fryan dengan begitu bersemangat.
“Apa yang cakep?” Fryan sontak membalikan badannya menghadap kedepan ketika mendengar suara yang sangat ia kenal,ya suara Pak Anjas.Fryan getar-getir melihat pak Anjas yang sudah berada didepannya. “Apa pak Anjas tau kalau yang lari tadi itu aku ? Aah,gak mungkin.Tadi aku kan langsung cabut aja” Ujar batin Fryan dengan jantung yang berdegup cemas.Terakhir ia bermasalah 2 minggu yang lalu karena dia mengambil pisang setandan yang ada disampin UKS.Ia benar-benar tidak ingin bermasalah dengan guru itu lagi.
“Silahkan masuk” Ujar Pak Anjas yang tertuju kepada dua orang murid baru yang sedang saling berhadapan menatapi satu sama lain didepan pintu.Mendengar pak Anjas sudah berkata yang kedua kalinya,akhirnya mereka pun masuk keruangan kelas itu.
“Sekarang ini jadi kelas kalian berdua” jelas Pak Anjas.
“Apa ? Saya sekelas dengan dia pak ?” perempuan yang berdiri disamping pak Anjas menunjuk kearah laki-laki yang berada disampingnya.Pak Anjas hanya mengangguk.
“Itu ada dua kursi kosong dibelakang,selebihnya saya serahkan kepada Ketua Kelas” Pak Anjas pun berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
“Wuuussss…Gue merdeka !!!” Fryan meloncat kegirangan,mengetahui bahwa pak Anjas tidak membahas tentang kejadian tadi.Tapi teman-temannya tidak mengacuhkan Fryan,mata anak-anak kelas itu tertuju pada objek yang sama.Kedua murid baru dikelasnya.
“Ooh,iya.Anak baru perkenalan dong.Kita belum ada yang tau nama kalian berdua” Ujar Fryan.
“Nama gue Mario,salam kenal semua” Mario tersenyum pada murid-murid dikelas itu.Tubuh yang tinggi,badan yang proposional,kulit yang putih bersih,dan wajah yang rupawan benar-benar memikat setiap wanita yang melihatnya.Seperti sekarang para wanita Nampak tertegun melihat Mario yang masih berdiri didepan kelas.
“Waah,Ada pangeran baru berarti disekolah kita.Bakalan saingan sama Pangeran-pangeran yang sebelumnya nih” Wanita yang duduk di pojok kiri depan berbicara sambil menopang dagu menatapai Mario.
 “Wooo,lu pada ngeliat yang bening dikit pada jadi Alay gini.Jangan lupain Kapten Basket kita yang gak kalah ganteng ini dong.Gue juga gak kalah ganteng kali” Fryan menyikut bahu Daniel yang duduk disebelahnya.Tapi Daniel tidak menghiraukan.Ia menatap lurus kedepan memandangi perempuan yang berdiri di samping Mario.Perempuan dengan Rambut Dark Brown ikal sepinggang yang terurai berwarna disertai dengan poni yang menutupi dahinya.
“Eh,yang cewek siapa namanya ?” Celetuk Fryan yang  penasaran siapa nama wanita tersebut.
“Yuka” Jawabnya singkat,padat dan jelas.Wajahnya datar dan tatapannya benar-benar dingin,ia berlalu berjalan menuju bangku kosong yang ada dibelakang sekali.Diikuti dengan Mario yang menuju bangku kosong yang bersebelahan dengannya.
“Pindah Lo!!” Yuka menatap Mario Tajam.Sontak semua yang ada dikelas menoleh kebelakang melihat Yuka dan Mario yang masih berdiri berhadapan didekat Bangku masing-masing.
“Gak liat cuman bangku ini yang kosong?” Balas Mario dingin.
“Pindah Sekolah!!” Yuka menekankan perkataannya yang selalu diiringi dengan tatapan mata yang tajam kepada Mario.
                Seisi kelas saling menatapi satu sama lain dengan tatapan mata yang bertanya-tanya.Fryan pun cengo melihat kedua murid baru yang ada dikelasnya.Pagi tadi dia sudah melihat Yuka dan Mario yang berhadapan seperti itu dilapangan basket dengan saling menatap tajam dan sekarang terulang lagi didalam kelas. “Sebenarnya ada apa diantara mereka berdua?” Batin Fryan heran.
***
Bel istirahat berbunyi,bukannya keluar kelas,para murid wanita disini datang menghampiri Mario yang duduk disebelah Yuka.Bangku kelasnya bangku Chitose,sehingga Yuka tidak perlu sebangku dengan Mario,duduk bersebelahan dengan laki-laki itu saja sudah membuat Yuka kesal apalagi jika mesti sebangku.
“Kenalin nama gue Sandra”
“Gue Riana,semoga betah ya disini”
“Gue Lena,salam kenal ya”
                Dan banyak lagi perempuan yang menyebutkan namanya sekaligus mengulurkan tangan mengajak Mario berkenalan.Mario hanya membalas perkenalan mereka dengan seulas senyum dan menjabat tangan wanita-wanita itu.Berbeda dengan Yuka,tidak ada yang mendekatinya.Bukan karena tidak tertarik padanya,tapi wajah Yuka yang terkesan dingin dan tidak peduli membuat murid-murid yang lain segan mendekatinya.
                Yuka memasangkan Earphone ketelinganya,melihat Mario saja dia sudah naik darah ditambah lagi melihat wanita-wanita yang mengahampirinya yang benar-benar membuatnya risih.Yuka mulai menyetel lagu dihandphonenya,tapi belum sempat ia mendengarkan bait pertama,ada seseorang yang menepuk bahunya pelan.Dilihatnya seorang wanita berkacamata yang tersenyum manis padanya.
“Aku Nana” Wanita itu mengulurkan tangan pada Yuka disertai senyum manis yang tak luntur walau dipandang Yuka dengan tatapan dingin.
“Yuka” Jawabnya sembari membalas jabatan tangan gadis itu.
“Aku duduk disebelah kamu,kalau kamu ada yang mau ditanya,tanya aja denganku”Lanjut Nana yang setiap perkataannya selalu diiringi dengan senyum yang menggambarkan dirinya adalah wanita yang ramah.
“Aku mau kekantin,kamu mau ikut gak ? Sekalian lihat-lihat isi sekolah” lanjut Nana.Awalnya Yuka ingin menolak,namun melihat Mario yang tidak juga keluar dari kelas membuatnya memutuskan agar dia saja yang keluar.Yuka mengangguk kecil.Nana tersenyum sumringah melihat respon Yuka.
“Ayok” Nana menarik tangan Yuka agar berdiri dari kursinya.Yuka menatap pergelangan tangannya yang ditarik Nana,lalu ia berganti menatap Nana dengan tatapan dinginnya.
“Eeh,maaf” Nana melepaskan pergelangan tangan Yuka.Yuka hanya diam lalu berjalan meninggalkan kelas yang kemudian disusul Nana.Mario melihat Yuka yang meninggalkan kelas,sebenarnya ia ingin menyusul Yuka karena ingin menyelesaikan masalah diantara mereka,tapi dia tidak enak hati meninggalkan anak-anak kelasnya yang ingin mengobrol dengannya,walaupun sebenarnya dia risih apalagi dikelilingi para wanita. ****

Bersambung

Penulis: Lola Ozil Febrianti
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar