Ayah Pulang. Ibu Sakit

AYAH PULANG, IBU SAKIT | Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa, walau hanya dalam mimpi. Lirik syair lagi dari Ebit G ade ini mungkin pas buat Jingga (10), Gadis belia ini baru saja sadar bahwa selama ini ibunya selalu membohonginya, di mana ketika ia menanyakan keberadaan ayahnya, ibunya selalu bilang kalau ayahnya kerja dan akan pulang enam bulan sekali. tapi ketika Jingga bertanya lagi soal apa pekerjaan ayahnya, ia malah di marahi bahkan terkadang di pukul dan di cubit.

Belum lagi rasa sakit yang ia alami, di sekolah Jingga pun sering di ejek oleh teman - teman sekolahnya. Hal ini lah membuat Jingga kecil belajar menjadi dewasa. Sampai suatu ketika ia duduk sendiri di beranda rumahnya, sambil di temani Pus siKucing yang lincah menghiburnya. 

Ia membayangkan bentuk rupa wajah ayahnya, sekali - kali ia melihat kiri kanan rumah yang ia pandang hanya sosok orang tua yang renta sambil tersenyum. Jingga kecil tidak bisa berpikir leluasa seperti anak remaja bahkan tidak bisa bermain bebas ibarat anak kecil seusia dia.

Suatu hari, ibunya jatuh sakit. Jingga kecil tidak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa menemani ibunya yang sesekali ia mendengar jeritan dan rintihan sang ibu. Jingga kecil pun bingung di buatnya, apa - apa yang ia lakukan selalu salah, si ibu selalu saja marah, sampai sekolah pun di larang.
Jingga kecil harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, dari hal yang ringan hingga ke yang lebih berat. Dengan air mata yang berlinang, Jingga kecil selalu berusaha tegar dan mengerjakan apa yang di suruh ibunya, karena ia sayang ibunya.

Mungkin susunan bambu yang memagari sumur itulah yang menjadi saksi, saat Jingga kecil menangis, di pojok sumur itu ia mencuci pakaian yang lumayan banyak, yang ia pikirkan adalah ayahnya, dimana ayah.....? kenapa ayah tidak pulang - pulang...? Jingga kangen ayah...?
''Lihatlah Jingga ayah, 
Jingga selalu di marah, 
Jingga selalu di pukul, 
Jingga selalu di cubit.. 
Jingga capek ayah,,, 
Ayah di mana.. 
Ayah pulanglah.. 
Pulanglah ayah,
Ibu lagi sakit.
Temani Jingga untuk menemani ibu ayah..''



#dd_kisah_Jingga | Bengkulu, 1 Maret 2015

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar