KOPIAH HITAM DI BILIK KAMAR (Part. 10)



KOPIAH HITAM DI BILIK KAMAR


Dan.....................

Gelap malam tak menghentikan langkahnya Ainun, ia berjalan sempoyongan dengan pakaian yang tidak karuan, tetesan air matanya menemani malam itu, dengan indah ia mengalir di pipi yang memerah penuh emosi> Dalam hatinya ia ingin sekali berteriak, Hingga ia tak tahu arah mana langkah yang ingin ia tuju.

Tiba - tiba sedan merah dengan motif hitam berhenti di dekatnya, Namun itu tak ia hiraukan, Ainun tetap saja melanjutkan jalannya.
''Nun.......................Ainun......'' Teriak Siti
''Hay....... Ainun....'' Siti mencoba untuk mengejar,
Namun Ainun mencoba menghindar setelah ia melihat sahabat masa sekolahnya itu datang, Jika sahabatnya itu tahu, dia pasti merasa malu.
Dengan rasa lelah serta 
sisa tenaga, Ainun tak sanggup untuk menghindar, hingga Siti bisa meraih pergelangan tangannya.

''Ainun,,,,,,,, Ainun,, kamu kenapa...? ada apa dengan kamu....? apa yang menimpa kamu.....?'' Jawaban yang bertubi - tubi itu membuat Ainun menangis sekencang - kencangnya. sampai akhirnya ia memeluk tubuh Siti.
''Saya......sa.....ya'' mulut Ainun gementar ingin mengucapkan kata.
''kamu kenapa, di perkosa. oleh siapa.....?'' tanya Siti lagi yang masih penasaran.
''i...i.. iya...'' jawab Ainun yang tangisnya semakin menjadi.
''iya.. ya... tenang,, kamu tenangkan dulu dirimu...'' jawab Siti yang merasa iba melihat sahabatnya itu.

Setelah Ainun merasa sedikit tenang, Siti membawa Ainun kerumahnya, 
Di kamar Siti, dinding hijau bercorak batik itu menjadi saksi, saat Ainun mencerita semua kejadian yang menimpanya.
''saya benar- benar di jebak oleh Albert.'' Cerita Ainun yang penuh penyesalan.
''Jadi ini semua otaknya Albert,'' tanya Siti lagi sambil menuangkan air putih untuk Ainun..
''iya, terimakasih.'' jawab ainun sambil meraih air minum.
''kalau begitu kita lapor saja dia.'' kata Siti kesal.
''itu dia, tapi akankah warga percaya dengan saya, belum lagi dia anak pak RT.'' lanjut Ainun..
''Tapi.............'' Siti terhenti berucap saat Ainun meminta kejadian ini harap di rahasiakan.

Suasana malam semakin hening,rasa kantuk selalu dilawan, sepintas Ainun menoleh ke dinding ia melihat jam dinding menunjukan jam dua pagi.
''Kenapa belum tidur,'' Tanya Siti, ''kita lanjutkan lagi besok.'' kata Siti'
''iya,, tapi saya masih memikirkan Vinna, ia tinggal sendiri di rumah,'' cemas Ainun.
''besok pagi saya antar kamu pulang, sekalian kita lanjutkan membahas masalah ini,'' lanjut Siti yang mencoba menenangkan Ainun.

Entah karena apa, akhirnya Ainun tertidur pulas..

Sementara itu, Vinna masih menunggu kepulangan Ainun,, walau ia harus melawan rasa kantuk, sekali - kali Vinna mengintip lewat cela pintu dari dalam berharap Ainun piulang..


#dd_Bersambung
Kopiah Hitam di Bilik Kamar
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar